TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan laju inflasi Indonesia hingga akhir 2020 akan tetap berada pada tingkat yang rendah. Bahkan, ia memperkirakan tingkat inflasi berada di bawah sasaran yang dicanangkan pemerintah, yaitu 3 persen plus minus 1 persen.
"Kami perkirakan inflasi IHK sampai dengan akhir tahun 2020 akan tetap rendah, bahkan lebih rendah dari 2 persen atau di bawah sasaran 3 persen plus minus 1 persen," kata Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2020.
Hingga September 2020, ujar dia, Inflasi di seluruh daerah sangat rendah. Secara nasional, laju inflasi tercatat 1,42 persen year-on-year.
Ia mengatakan rendahnya inflasi tersebut sejalan dengan permintaan yang belum kuat, terjaganya ekspektasi inflasi, dan stabilitas nilai tukar rupiah. Di samping itu, laju inflasi juga dipengaruhi ketersediaan pasokan dari panen di daerah sentra produksi, serta harga komoditas pangan global yang rendah.
Pada 2021, bank sentral memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 3 persen plus minus 1 persen. Meskipun demikian, Bank Indonesia tetap mewaspadai sejumlah risiko antara lain meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan proses pemulihan ekonomi nasional.
"Juga kesinambungan dan distribusi pangan antar daerah dan antar waktu maupun pengaruh tertunda dari ekspansi moneter yang dilakukan pada 2020," ujar Perry.